Memutuskan untuk mau menerima pinangan seorang pria bukan hal yang mudah. Seorang wanita harus memikirkan masak-masak keputusan tersebut. Ia tak hanya perlu memikirkan dirinya, tetapi juga keluarga besar si calon suami dan keluarganya. Belum lagi urusan menyiapkan segala urusan acara hari pernikahan yang tentunya harus dibuat seindah mungkin dengan kemampuan yang ada. Menjelang hari H, si calon mempelai pasti akan butuh segala daya bantuan untuk membantunya menghadapi kepanikan-kepanikan yang mendadak datang. Sebagai teman, Anda harus bisa menjadi orang yang bisa membantunya dalam segala hal. Tetapi, hati-hati, jangan sampai mengucapkan hal-hal berikut, ya.
"Tunangan? Kamu kan baru kenal!"
Sebaiknya Anda menyimpan baik-baik segala penilaian mengenai hubungan teman Anda tersebut di benak sendiri. Terutama jika orang yang memberi berita tersebut bukan orang yang sangat dekat dengan Anda, misal, sahabat karib atau adik Anda. Sharon Naylor, penulis buku The Bridesmaid's Handbook, mengatakan, segala komentar miring dari pihak luar mengenai hubungannya atau komentar menghakimi bahwa ia melakukan langkah salah akan membuatnya merasa sedih dan bisa jadi akan menolak mengundang orang tersebut.
"Oh, mau menikah. Kapan tanggalnya?"
Jangan GR dulu. Siapa bilang Anda akan diundang? Ya, bisa saja Anda berpikir Anda dekat dengan si calon mempelai wanita, tetapi bukan berarti Anda akan diundang. Jangan berasumsi dulu. Belakangan ini, banyak pasangan yang memilih untuk mengundang orang sangat dekat saja untuk ke pernikahan mereka dengan alasan menghemat pengeluaran. Jika Anda mendapat pemberitahuan semacam ini, yang terbaik untuk Anda lakukan adalah beri ucapan selamat lalu menunggu undangannya.
"Duh, dompet jadi tipis gara-gara mau ke nikahan kamu, nih."
Jika teman Anda mengundang ke pernikahannya yang akan berlangsung di tempat yang jauh atau karena pestanya akan megah, sehingga Anda harus membeli gaun yang sepadan, tak perlulah membuat si pengantin jadi merasa bersalah karena kondisi Anda. Jika Anda tak bisa memberikan alasan yang masuk akal karena tak bisa menghadiri pernikahannya karena kendala dana, tak usahlah mengeluhkan mengenai keadaannya. Si mempelai akan merasa terbebani dengan keluhan tersebut.
"Astaga, gaun kamu...."
Kecuali si calon mempelai wanita mengajak Anda untuk membantunya memilih baju pengantinnya, jangan beri opini mengenai gaun pilihan yang sudah dibelinya, apalagi jika itu adalah komentar yang tak menyenangkan. Karena gaun sudah dibeli, komentar pedas apa pun yang akan keluar dari bibir Anda akan membuat si nyali si calon pengantin wanita menciut dan meragukan keputusannya untuk menggunakan gaun tersebut.
"Hah, kamu mau pakai tema warna itu?"
Seperti kita tahu, warna, cita rasa, dan beberapa hal lain sifatnya selera. Karena itu, ketika menyangkut warna tema pernikahan, dekorasi, penataan bunga, dan hal-hal dekoratif lainnya bisa saja akan dinilai bagus untuk sebagian orang dan sebagian lainnya tidak bagus. Satu peraturan yang bisa Anda pegang, "Bicaralah ketika Anda merasa teman Anda tersebut melakukan kesalahan besar dan mahal karena keputusannya tersebut," terang Naylor.
"Ayam? Tidakkah itu membosankan?"
Jika Anda ingin memberikan saran mengenai makanan apa yang ingin disajikan di hari pernikahannya, pastikan memang hal yang praktis. Misal, jika teman Anda ingin menyajikan pilihan makanan untuk rekannya yang adalah vegetarian dan berpikir bahwa makanan pasta krim akan menjadi pilihannya, coba ingatkan bahwa sebaiknya ia memilih makanan yang tidak mengandung produk susu.
"Kamu kayaknya perlu latihan 'fitness' untuk ngecilin lengan itu."
Bukanlah hal yang bijaksana untuk memberi komentar mengenai fisik seseorang jika tidak ditanyakan sungguh-sungguh. Anda pasti merasa tak nyaman kan jika bentuk tubuh Anda dikomentari oleh orang lain? Apalagi calon pengantin yang sedang mempersiapkan diri tampil secantik-cantiknya?
Kalimat-kalimat di bawah adalah kalimat yang masih boleh dikatakan:
"Pergi pedikur, yuk!"
Makin mendekati hari H dan segalanya sudah diyakini telah selesai dirancang, tak lagi perlu perubahan dan sudah bayar DP, coba ajak si calon mempelai bersantai dan melepas ketegangan. Anda akan menjadi sahabat yang paling ia sayangi.
"Ada cerita yang ingin kamu bagi?"
"Kemungkinan terbesar, banyak yang ingin dikeluhkan si calon pengantin," ujar Elise MacAdam, kolumnis etiket indiebride.com. Jadi, cobalah menjadi orang yang bisa ia limpahkan cerita curahan hati ketimbang menambah daftar keluhannya.
"Kamu akan sangat menghemat uang/waktu kalau...."
Segala yang sifatnya praktis dan membantu akan sangat menolong si pengantin. "Jika Anda tahu cara yang akan membantu dan menghemat waktu atau uang bagi si calon mempelai, katakanlah. Tetapi, hindari komentar atau hal-hal yang tak penting atau membuatnya bingung.
sumber http://female.kompas.com/read/xml/2010/08/21/1153353/Jangan.Katakan.Ini.kepada.Calon.Mempelai.Wanita-12
No comments:
Post a Comment