p

Monday, January 24, 2011

Pengguna Air Tanah Jangan Lupa Menguji Kualitas Airnya

Jakarta, Air tanah masih jadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk mememuhi kebutuhan sehari-harinya di rumah. Untuk memastikan apakah air tanah yang digunakan masih layak pakai, masyarakat diingatkan agar tidak lupa menguji kualitas airnya.

Kenapa air tanah harus diuji kualitasnya?

Karena penggunaan air dalam kehidupan manusia harus bebas dari bahan pencemar dan polutan. Ada banyak indikator yang menunjukkan tingkat pencemaran air tanah dan faktor ini kadang hanya bisa diketahui melalui pengujian di laboratorium.

Selain itu, tidak semua daerah memiliki kualitas air yang baik, padahal salah satu kegunaan air adalah untuk diminum karenanya kebersihan air akan mempengaruhi kesehatan seseorang.

Dimana tempat menguji kualitas air?

"Ada banyak laboratorium yang bisa melakukan hal itu," ujar ketua Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI, Dr R Budi Haryanto, SKM, MKes, MSc saat dihubungi detikHealth, Senin (17/1/2011).

Dr Budi menuturkan masyarakat bisa membawa air tanah di lingkungan rumahnya antara lain ke:


  1. Laboratorium dinas kesehatan tiap provinsi
  2. Laboratorium FMIPA bagian kimia
  3. Laboratorium FKM (fakultas kesehatan masyarakat)
  4. Laboratorium teknik bagian lingkungan
  5. Atau kalau di swasta juga ada seperti di laboratorium Sucofindo.

Apa saja kualitas air tanah yang diuji?

Parameter yang diperiksa untuk mengetahui kualitas air tanah biasanya terdiri dari parameter biologis, kimiawi dan juga fisiknya.

Untuk parameter biologis yang diperiksa adalah kandungan bakteri E.coli sebagai indikator biologis. Jika di dalam air tanah tersebut terdapat bakteri E.coli maka virus, bakteri, parasit dan amuba lainnya bisa saja ada di dalam air tersebut. Tapi jika tidak ada bakteri E.coli kemungkinan virus, bakteri atau parasit yang ada di sana merupakan kuman yang non-patogen atau tidak berbahaya.

Untuk parameter kimiawi yang diperiksa adalah senyawa-senyawa kimia yang seharusnya memang tidak boleh ada di dalam air, misalnya mangan, merkuri atau timbal. Sedangkan untuk parameter fisiknya yang diperiksa adalah kekeruhan, pH dan warna dari air tanah tersebut.

"Persyaratan dari Kementerian Kesehatan adalah air yang dikonsumsi harus terbebas dari pencemar biologis, kimia dan fisik. Masyarakat bisa mengetes ketiganya dilaboratorium dan satu paket harganya mungkin sekitar 100 ribu," ungkapnya.

Apa ciri-ciri air tanah yang tercemar?

Air yang tercemar kadang tidak terlihat terutama jika pencemarnya adalah biologis. Sedangkan untuk pencemar kimia atau fisik terkadang bisa terlihat dari warna air yang keruh, berbau, berasa atau berwarna kekuning-kuningan.

"Kalau ada tanda-tanda seperti itu penting untuk memeriksakan semua faktor parameternya baik biologis, kimia dan fisiknya," ujar Dr Budi.

Bagaimana jika air yang dikonsumsi sudah tercemar?

Dr Budi mengungkapkan saat ini banyak dijual alat penjernih air yang biasanya sudah mengandung penyaring, karbon aktif untuk menangkap senyawa-senyawa kimia dan juga menghilangkan bakteri.

"Masyarakat harus pintar-pintar memilih alat penjernih air yang digunakan, serta menggantinya secara teratur. Sedangkan memasak air yang mendidih hanya bisa menghilangkan pencemar biologis saja, kalau senyawa-senyawa kimianya tidak hilang," ungkapnya.
Sumber: http://health.detik.com

No comments:

Post a Comment