p

Friday, March 4, 2011

'Jaring' Besar Pelindung Bumi

Jepang berharap dapat membangun sebuah 'jaring' untuk menghalau benda-benda asing akan masuk ke Bumi.




Japan Aerospace Exploration Agency and Nitto Seimo Co, sebuah perusahaan jaring ikan yang berencana mengatasi masalah terhadap bahaya benda-benda langit yang mengancam stasiun antariksa dan satelit.

Tahun lalu, sebuah laporan di Amerika menyimpulkan ada sebuah 'tong' besar berongga yang jatuh. Memungkinkan bila 'tong' ini bisa mengacaukan jaringan komunikasi karena mempunyai reaksi yang tidak terkendali, seperti dikutip dari theage.com.

Jaring itu dibuat dari logam tipis yang terbentang sejauh beberapa kilometer. Lalu disatukan pada satelit, sehingga jaring itu akan mengorbit mengitari matahari. Setelah perjalanan yang berlangsung beberapa minggu, jaring itu akan diisi tenaga listrik yang kemudian ditarik kembali ke Bumi.

Semua isi yang menyangkut pada jaring tersebut akan terbakar pada saat jaring tersebut melewati atmosfer.

Nitto Seimo telah menghabiskan waktu enam tahun untuk mengembangkan jaring superkuat ini. Jaring ini terdiri dari tiga benang logam berlapis, dan masing-masing berdiameter satu milimeter dan terkait dengan serat setipis rambut manusia. Perusahaan ini akan menyelesaikannya dalam waktu dua tahun.

Sekitar 10 juta keping puing saat ini melayang mengintari Bumi, 12.000 di antaranya diperkirakan berukuran besar. Seperti roket yang digunakan sebagai sisa pelontar, satelit yang mati, dan sisa fragmen yang bertabrakan.

Para ilmuwan mengatakan tabrakan antara satelit atau benda-benda asing yang kemudian menghasilkan benda berukuran besar, bisa saja menghancurkan satelit yang masih aktif.

Maggie Aderin-Pocock, seorang ilmuwan ruang angkasa dari Inggris, mengatakan, "Saya senang melakukan hal ini karena benda-benda asing di luar angkasa sangat berbahaya," tambahnya.

"Bagaimanapun, jaring yang nanti digunakan harus digunakan hati-hati karena kami tidak ingin menangkap satelit yang masih aktif beroperasi," katanya.

sumber : teknologi.inilah.com

No comments:

Post a Comment