p

Saturday, April 2, 2011

Sering Lihat 'Penampakan' & Pernah Lihat Maya

Bukan perias jenazah namanya kalau tak pernah melihat hal-hal berbau mistis. Pengalaman ini pula pernah dirasakan Munawwar selama 10 tahun menjadi perias jenazah.


Saat berbagi cerita kepada okezone, Munawwar nampak menganggukan kepala ketika ditanya pernahkah dirinya melihat ‘penampakan’? Menurut dia, hal itu sudah biasa terjadi, terutama ketika harus merias jenazah pada malam hari.

"Pernah saya ditepuk dari belakang, pakaian ditarik-tarik, atau telinga serasa ditiup," ungkap Munawwar. "Kalau sudah begitu, biasanya saya langsung minta tidak diganggu karena sedang bekerja. Saya kan tidak mengganggu, makanya jangan ganggu saya juga," ucap Munawwar menjelaskan resep mengusir ‘penampakan’.

Bukan hanya itu. Dia juga pernah melihat dan mendengar mayat yang sedang diriasnya berbicara. Itu terjadi ketika dia sedang menunaikan salat di rumah usai merawat jenazah.

"Si Mama (jenazah itu) minta maaf karena anak-anaknya telah membuat saya marah. Saat itu, saya benar-benar kaget. Waktu balik badan, sudah tidak ada," tukasnya.

Lain halnya dengan Agus. Perias mayat asal Slipi, Jakarta Barat, itu sering bermimpi didatangi kliennya yang baru didandani. Meski takut, dia berusaha tidak panik. "Wah, kalau sudah begitu, saya langsung Istighfar saja," ucapnya.

Selain harus kuat iman, para perias jenazah wajib mengetahui tradisi setiap komunitas. Sebab, hal tersebut menentukan jenis riasan dan pakaian yang dikenakan jenazah.

Warga Tionghoa dan penganut Khonghucu, misalnya, jenazah biasanya diberi baju berlapis sebanyak hitungan ganjil. Minimal tujuh hingga 11 lapis. Mulai kaus dan celana dalam, blus hingga jas atau baju adat.

Begitu juga pola make up. Untuk jenazah wanita yang berusia di atas 50 tahun, make up tidak boleh mencolok. Tata rias dipilih yang sederhana dengan warna natural.

"Jika usianya lebih dari 80 tahun dan sudah punya cicit, harus mengenakan baju merah. Itu sudah patokan dan kebiasaan," tambah Munawwar.

Saat ditanya soal bayaran setiap kali merias, Munawwar dan Agus menolak buka mulut. "Tujuan utama kami kan beramal untuk memudahkan arwah si jenazah menuju ke Atas sana,” pungkas Munawwar.

Beranikah anda menjadi perias jenazah?

No comments:

Post a Comment